Powered By Blogger

Jumat, 19 November 2010

Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Bebas


Puisi adalah salah satu karya sastra dengan diksi yang sangat indah dan sarat makna. Berbeda dengan prosa, satu kata dalam menulis puisi bebas bisa jadi mewakili ribuan arti. Dalam prosa, redup berarti redup tapi dalam puisi redup bisa berarti gelap, masa keemasan yang sudah berlalu, dan masih banyak lagi.

Orang yang sedang jatuh cinta dan merindu lara akan tiba-tiba menjadi orang yang romantis dengan puisi-puisi yang ditulisnya. Puisi juga bisa digunakan sebagai kritik sosial seperti puisi-puisi yang ditulis W.S. Rendra. Puisi juga bisa digunakan untuk menceritakan keindahan suatu tempat seperti dalam puisi Taufik Ismail seperti ketika dia menceritakan tentang keindahan Musim Gugur di Rusia.

Pada zaman sekarang puisi tak lagi terpaku pada bait dan rima. Puisi-puisi karangan Sutarji Calzoum Bahri menabrak semua pakem yang biasanya diikuti para sastrawan dalam menulis puisi-puisinya. 
Dalam puisinya yang berjudul Balada Winka dan Sihka, Sutarji menulis puisi yang melupakan rima dan bait yang biasanya ada. Puisi itu pun terlihat eksentrik dengan tata letaknya yang tak mengikuti tata letak yang biasa.

Ada beberapa tips dalam menulis puisi, diantaranya yaitu:
  1. Diksi, Perhatikan diksi atau pilihan kata yang digunakan dalam menulis sebuah puisi. Diksi dalam menulis puisi berbeda dengan diksi dalam menulis prosa. Pemilihan kata jangan bertele-tele. 
  2. Figurative Language (Majas), Gunakan figurative language atau majas yang membuat puisi semakin indah dan menarik para pembacanya untuk menganalisanya. Ketika ingin bercerita yang menyangatkan, penulis bisa menggunakan majas repetisi. Personifikasi dan metafora membuat puisi menjadi lebih indah.
  3. Contoh puisi, Berikut ini adalah salah satu contoh puisi yang banyak menggunakan majas metafora.
Contoh puisi :
Merindumu

Merindumu …
Adalah merindu bidadari nirwana
Dengan lengkung  pelangi sebagai jalannya: moksa.
Di tepi laguna biru aku menunggu
Lentera menjemputku.

Merindumu …
Adalah merindu Ratu Gung Binathara
Dengan kereta kencananya melewati narmada: sirna.
Di batas mayapada titiknya yang melenyap
Membawa senyap.

Merindumu …
Adalah merindu kidung-kidung merdu
Yang kau nyanyikan untukku di batas senja: jingga.
Aku pun terpaku kelu
Menatap anyelir memekar ragu.

Merindumu …
Adalah merindu cakrawala paramarta
Menyemai kuncup menjadi puspa: sempurna.
Di sudut aurora biru
Kusapa fajar semburat syahdu.

Dan …
Kepada Pemilik Loka
Kusampaikan asa mendekam di jiwa:
Kutunggu kirana menembus amerta.

Kerna …
Sepanas api membakar iblis-iblis neraka
Hanya kau yang bisa menggenapi raga.
Seluas jaladri di buana ini
Hanya kau yang bisa memahat sukma.

Karya; Riyawati

Pendidikan Kewarganegaraan - Keanekaragaman Suku Bangsa di Indonesia

Suku Asmat (Papua)

Suku Asmat adalah sebuah suku di Papua. Suku Asmat dikenal dengan hasil ukiran kayunya yang unik. Populasi suku Asmat terbagi dua yaitu mereka yang tinggal di pesisir pantai dan mereka yang tinggal di bagian pedalaman. Kedua populasi ini saling berbeda satu sama lain dalam hal dialek, cara hidup, struktur sosial dan ritual. Populasi pesisir pantai selanjutnya terbagi ke dalam dua bagian yaitu suku Bisman yang berada di antara sungai Sinesty dan sungai Nin serta suku Simai.


  Ada banyak pertentangan di antara desa berbeda Asmat. Yang paling mengerikan adalah cara yang dipakai Suku Asmat untuk membunuh musuhnya. Ketika musuh dibunuh, mayatnya dibawa ke kampung, kemudian dipotong dan dibagikan kepada seluruh penduduk untuk dimakan bersama. Mereka menyanyikan lagu kematian dan memenggalkan kepalanya. Otaknya dibungkus daun sago yang dipanggang dan dimakan.

Sekarang biasanya, kira-kira 100 sampai 1000 orang hidup di satu kampung. Setiap kampung punya satu rumah Bujang dan banyak rumah keluarga. Rumah Bujang dipakai untuk upacara adat dan upacara keagamaan. Rumah keluarga dihuni oleh dua sampai tiga keluarga, yang mempunyai kamar mandi dan dapur sendiri. Hari ini, ada kira-kira 70.000 orang Asmat hidup di Indonesia. Mayoritas anak-anak Asmat sedang bersekolah.



 Suku Dayak (Kalimantan)                                                                                                         
Dayak atau Daya adalah suku-suku asli yang mendiami Pulau Kalimantan, lebih tepat lagi adalah yang memiliki budaya terestrial (daratan, bukan budaya maritim) dimasa sekarang yaitu setelah berkembangnya agama Islam di Borneo, sebelumnya Budaya masyarakat Dayak adalah Budaya Maritim atau bahari. 

  Sebutan Dayak ini adalah sebutan kolektif karena orang Dayak terdiri dari beragam budaya dan bahasa. Kata Dayak sendiri berasal dari bahasa Dayak Kanayatn, kenyah dan Dayak lainnya, yakni dari istilah kata " Daya" yang memiliki dua arti yakni "daerah hulu" dan "kekuatan". ketika ada orang lain yang menanyai seseorang yang hendak ke daerah hulu dimasa lampau dengan kalimat seperti ini: Ampus Ka mane kau? maka akan di jawab oleh orang yang di tanyai sebagai berikut: Aku Ampus ka daya...yang artinya " pergi ke mana kau? aku pergi ke hulu". 

Suku bangsa Dayak terdiri atas 7 rumpun suku yakni Rumpun atau stanmenras Klemantan alias Kalimantan, rumpun Iban, Rumpun Kayan-kenyah- bahau, rumpun Murut, rumpun Ngaju, rumpun Ot Danum dan rumpun Punan. Penduduk Madagaskar adalah keturunan para pelaut Dayak Ma'anyan dimasa lampau yaitu dimasa Islam belum datang ke Indonesia. mereka masih menggunakan bahasa Dayak Ma'anyan (Bahasa Barito) yang bercampur dengan sedikit bahasa jawa dan melayu.

Matematika - Menentukan Volume Balok


Perhatikan gambar baik-baik! 








Berapa banyak kubus satuan? Lapisan pertama (bawah) = 8x5 kubus satuan = 40 kubus satuan Ke atas ada 4 lapisan. Jadi, volume balok = 4 x ( 8 x 5) = 160 kubus satuan. 

Cara lain: Banyak kubus satuan ke kanan (AD), merupakan panjang (p) balok = 8. Banyak kubus satuan ke belakang (DC), merupakan lebar (l) balok = 5. Banyak kubus satuan ke atas (AE), merupakan tinggi (t) balok = 4. Banyak kubus satuan seluruhnya = 8 x 5 x 4 = 160. Jadi, volume balok =160 kubus satuan.
Perhatikan bahwa balok mempunyai rusuk-rusuk yang merupakan panjang (p), lebar (l), dan tinggi (t), yang tidak sama panjang.
Volume balok = panjang x lebar x tinggi V balok = p x l x t

Ilmu Pengetahuan Sosial - Candi Gedong Songo


Candi Gedong Songo adalah nama sebuah komplek bangunan candi peninggalan budaya Hindu yang terletak di Desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Indonesia tepatnya di lereng Gunung Ungaran. Di kompleks candi ini terdapat sembilan buah candi.
Candi ini diketemukan oleh Raffles pada tahun 1804 dan merupakan peninggalan budaya Hindu dari zaman Wangsa Syailendra abad ke-9 (tahun 927 masehi).

Candi ini memiliki persamaan dengan kompleks Candi Dieng di Wonosobo. Candi ini terletak pada ketinggian sekitar 1.200 m di atas permukaan laut sehingga suhu udara disini cukup dingin (berkisar antara 19-27 °C)
Lokasi 9 candi yang tersebar di lereng Gunung Ungaran ini memiliki pemandangan alam yang indah. Di sekitar lokasi juga terdapat hutan pinus yang tertata rapi serta mata air yang mengandung belerang.

Ilmu Pengetahuan Alam - Fotosintesis

FOTOSINTESIS adalah kegiatan tumbuhan hijau membuat makanan sendiri dengan bantuan cahaya matahari.

Dalam kegiatan memasak makanannya tumbuhan membutuhkan air (H2O), garam dan mineral dalam tanah serta karbondioksida (CO2). Gas CO2 merupakan sisa pernapasan hewan dan manusia.
Klorofil bagian yang sangat penting dalam proses fotosintesis. Klorofil atau zat hijau daun terdapat dalam butiran-butiran kloroplas. Kloropas inilah yang menjadi tempat atau dapurnya kegiatan memasak tumbuhan hijau. Kloroplas dapat kita jumpai di dalam daun.
Untuk mengangkut air, garam dan mineral itu ke daun, tumbuhan menggunakan saluran pengangkut yang disebut pembuluh kayu (xylem). Dan saluran yang mengangkut hasil proses memasak tumbuhan hijau adalah pembuluh tapis (floem).

Hasil proses fotosintesis antara adalah glukosa (C6H12O6) dan oksigen (O2). Glukosa atau zat tepung digunakan tumbuhan sebagai makanannya, kemudian jika glukosa memiliki sisa akan disimpan sebagai cadangan makanan yang juga sering kita nimakti antara lain berupa buahnya. selain itu cadangan makanan dapat disimpan tumbuhan dalam akar, batang, tangkai dan daunnya. Oksigen merupakan sisa pernapasan tumbuhan, tetapi diperlukan manusia dan hewan dalam kegiatan bernapas.